Monday, January 22, 2007

Tips Kerokan

Artikel ini akan membahas teknik kerokan atau kerikan untuk pemula. Saat
tubuh anda terasa demam, kepala pusing, badan lunglai, kadang disertai
gejala flu, mungkin anda sedang terkena penyakit lokal yang disebut Masuk
Angin. Jika anda manusia modern, maka usaha pertama adalah dengan mencari
obat-obatan ke apotik atau toko obat.

Tapi ketika obat-obatan sudah tidak mampu lagi mengobati sakit anda, cobalah
pengobatan alternatif yang sudah dipercaya selama berabad-abad oleh nenek
moyang kita, kerokan atau kerikan (selanjutnya akan disebut kerokan). Jika
anda sudah pernah melihat sendiri, kerokan adalah hal yang sangat mudah
dilakukan, akan tetapi jika anda belum, artikel berikut diharapkan akan
membantu anda.

Alat dan Bahan:

Untuk memulai kerokan, alat yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

1. Zat penghangat, bisa berupa balsem gosok, remason atau minyak kayu putih.
Alternatif lain adalah menggunakan minyak tanah (serius, jaman dulu pakai
ini), tapi ngantri untuk mendapatkannya hanya akan menambah pasien. Untuk
anak kecil (balita) sebaiknya gunakan bawang merah.

2. Koin untuk pengerok. Sebaiknya gunakan uang Rp 100 lama, 100 kuningan
(yang katanya ada campuran emas), atau 500 kuningan. Hindari menggunakan
koin yang berbahan alumunium (koin mata uang baru), karena memiliki sisi
yang tajam. Penggunaan koin mata uang asing tidak disarankan, karena
carinya susah (*hayyyah*).

3. Tissue, atau lap untuk membersihkan koin saat kerokan.

4. Tempat yang bersih, lapang, dan nyaman untuk berbaring.

5. Sarana hiburan: televisi, radio, atau i-pod. Jika tidak ada, majalah atau
koran juga bisa.

Algoritma kerokan:

A. Persiapan Kerokan

1. Usahakan tubuh pasien dalam keadaan bersih. Kalau masih bisa
berdiri, usahakan mandi terlebih dahulu pake sabun.

2. Pasien ditidurkan telungkup, usahakan dalam posisi senyaman mungkin.

3. Aktifkan sarana hiburan, hal ini akan sangat membantu mengurangi
kebosanan saat mengerok/dikerok. HP tidak perlu dimatikan.

4. Diagram koin saat melakukan kerokan adalah sebagai berikut :

*W = V x Ø*

Ket:
W : gaya tekan tangan
V : kecepatan gerak
Ø : sudut koin

B. Proses Kerokan

1. Untuk mempersiapkan tubuh, agar tidak kaget saat dikerok, usapkan minyak
gosok ke punggung terlebih dahulu.

2. Mulailah mengerok dari punggung kanan, diawali dari 4-5 cm sebelah kanan
tulang belakang ke arah luar. Arah pengerokan mengikuti tulang rusuk,

menghasilkan garis melengkung.

3. Koin agak ditekan, jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lemah, yang
sedang-sedang saja. Lakukan berulang-ulang dengan arah yang sama. Jika dalam
10-15 kali kerok warna berubah menjadi merah, berarti pasien benar-benar
sedang sakit. Sedangkan jika tidak, sebaiknya hentikan saja, karena hanya
akan menyiksa pasien (lecet-lecet) .

4. Lanjutkan dengan bagian kiri yang sejajar dengan kerokan yang dilakukan
di nomer 3.

Keterangan: saat kerokan ini, kadang-kadang daki terkumpul di ujung koin.
Gunakan tisu atau handuk untuk membersihkannya.

5. Ulangi langkah 3 dan 4, sekitar 2-3 cm dibawah kerokan sebelumnya.
Usahakan tetap pada daerah diantara tulang rusuk. Begitu seterusnya sampai
ke bawah.

C. Setelah Kerokan

1. Usapkan lagi minyak gosok ke punggung, gunakan handuk untuk membersihkan
sekaligus memijat punggung.

2. Minumlah minuman yang hangat, atau kalau bisa makan bubur kacang ijo dan
STMJ.

3. Gunakan baju yang hangat dan nyaman. Jika anda belum bisa membuat bubur
kacang ijo.

4. Rendam kaki dengan air hangat.

5. Tidur

Tips:

1. Jangan mandi setelah kerokan. Katanya bahaya karena pori-pori badan masih terbuka.

2. Jangan tiduran di lantai.

3. Hindari menggunakan pakaian dengan punggung terbuka setelah kerokan.
Karena orang-orang akan Watch Your Back! Kecuali hasilnya memang cukup artistik lebih dari sekedar profil tulang ikan.

4. Hubungan rumah tangga akan lebih harmonis jika suami dan istri pandai nge-rock (ngerokin)

5. Jika sakit berlanjut, hubungi dokter. Jangan saya!

*dari berbagai sumber*

Clubeighties - Dari Hati

Intro: G D Em C G D

G Em D D7
Andai engkau tahu
Bm C
Bila menjadi aku
Em D G
Sejuta rasa di hati
Em D D7
Lama t’lah ku pendam
Bm C D
Tapi akan ku coba mengatakan…

Reff:
G D Em
Ku ingin kau menjadi milikku
Bm C
Entah bagaimana caranya
G Am D
Lihatlah mataku untuk memintamu
G D Em
Ku ingin jalani bersamamu
Bm C
Coba dengan sepenuh hati
G Am
Ku ingin jujur apa adanya
D G D D7
dari hati…

G Em D D7
Kini engkau tahu
Bm C
Aku menginginkanmu
Em D G
Tapi tak’kan ku paksakan
Em D D7
Dan kupastikan
Bm C D
Kau belahan hati bila milikku…

Back to: Reff

Bm G
Menarilah bersamaku
Em D
Dengan bintang-bintang
Bm Em
Sambutlah diriku
C D
Untuk memelukmu

Back to: Reff

Thursday, January 18, 2007

Know Your Customer, Create Your Success

Know Your Customer, Create Your Success

by Michael Sexton

Good morning, Mr. or Ms. Entrepreneur. I'd like to ask you a very basic question today:

Do you know who your customers are?

That's an interesting question, because there are so many ways to answer it. As an experiment, I asked our Executive Editor Barry Lenson to call three entrepreneurs and ask them that question. Here is what they told Barry:

Entrepreneur #1 answered, "Well, I know who my customers are, but I have never actually spoken to any of them."

Entrepreneur #2 said, "I have spent a lot of money on focus groups that told me what my customers like, and don't like, about my products."

Entrepreneur #3 replied, "My customers are mostly men between the ages of 22 and 25 with incomes between $50,000 and $75,000."

Those are all valid answers. But they are pretty different. Each of them says something different about what it means to know your customers.

But since today is the day after the Martin Luther King Jr. Day, I'd like to position the question a bit differently:

How much do you know about the heritage, religious and racial backgrounds of your customers?

Even today, many business owners know nearly everything about their customers - except about their heritage, religion, ethnicity or race.

Why do you need this extra level of information about the people who buy your products or services? Let me mention just a few reasons that we cover in our course The Marketing Mastery Program.

Having this information:

  • Allows you to market to your customers using highly targeted magazines, radio stations, television networks, Websites and other media. As a result, you get a much higher return on investment for your advertising dollars than you can get from "scattergun" advertising that targets everyone.
  • Lets you cultivate customers in highly affluent customer groups. African-Americans, Asian-Americans, Latino-Americans, South Asian (Pacific Rim) Americans (and gay and lesbian Americans too, for that matter) are gaining economic clout at an accelerating rate. They are starting businesses, investing, buying homes, graduating from college and becoming wealthy at rates that outpace "traditional" white Americans.
  • Brings you greater customer loyalty and repeat business. Many marketing studies report that customer loyalty is disproportionately high in Afro-American, Asian-Americans and Hispanic-American communities. In other words, once you have won customers in these groups, they will remain loyal to you in the long run.

So the bottom line is, you have to dig deeper and really know your customers. To win a level of loyalty that will outpace your competitors, don't leave racial, ethnic or heritage considerations out of your marketing plan.

Michael Sexton is President of Trump University. To learn more about marketing strategically and profitably, enroll in Trump University's Marketing Mastery Program.

UNGU - Suppose I Know

ANDAI KU TAHU
KAPAN TIBA AJALKU
KUAKAN MEMOHON
TUHAN TOLONG PANJANGKAN UMURKU

ANDAI KU TAHU
KAPAN TIBA MASAKU
KUAKAN MEMOHON
TUHAN JANGAN KAU AMBIL NYAWAKU

AKU TAKUT
AKAN SEMUA DOSA – DOSAKU
AKU TAKUT
DOSA YANG TERUS MEMBAYANGIKU

ANDAI KUTAHU
MALAIKATMU KAN MENJEMPUTKU
IJINKAN AKU
MENGUCAP KATA TAUBAT PADAMU

AKU TAKUT
AKAN SEMUA DOSA – DOSAKU
AKU TAKUT
DOSA YANG TERUS MEMBAYANGIKU

AMPUNI AKU
DARI SEGALA DOSA – DOSAKU
AMPUNI AKU
MENANGISKU BERTOBAT PADAMU


REFF : AKU MANUSIA YANG TAKUT NERAKA
NAMUN AKU JUGA TAK PANTAS DI SYURGA


ANDAI KU TAHU
KAPAN TIBA AJALKU
IJINKAN AKU
MENGUCAP KATA TAUBAT PADAMU

AKU TAKUT
AKAN SEMUA DOSA – DOSAKU
AKU TAKUT
DOSA YANG TERUS MEMBAYANGIKU

AMPUNI AKU
DARI SEGALA DOSA –DOSAKU
AMPUNI AKU
MENANGIS KU BERTOBAT PADAMU

UNGU - Andai Ku Tahu

LETTO - Room of Miss

LETTO - Ruang Rindu

E F#m
Di daun yang ikut
A E
Mengalir lembut
E F#m
Terbawa sungai
A B
Ke ujung mata
E F#m
Dan aku mulai takut
A B E
Terbawa cinta
E F#m
Menghirup rindu
A B
Yang sesakkan dada

C#m A
Jalanku hampa
B E
Dan kusentuh dia
C#m A
Terasa hangat
B E
Di dalam hati
C#m A
Ku pegang erat
B E
Dan kuhalangi waktu
C#m A
Tak urung jua
B E
Kulihatnya pergi


E F#m
Tak pernah ku ragu
A B E
Dan s'lalu kuingat
E F#m
Kerlingan matamu
A B
Dan sentuhan hangat
E F#m
Ku saat itu takut
A B E
Mencari makna
E F#m
Timbuhkan rasa
A B
Yang sesakkan dada

Reff :

C#m A
Kau datang dan pergi
B E
Begitu saja
C#m A
Semua kuterima
B E
Apa adanya
C#m A
Mata terpejam
B E
Dan hati menggumam
C#m A
Di ruang rindu
B E
Kita bertemu

Musik : G#m A B
C#m B E C#m
B E C#m B E
B F#m

……..reff :

Musik : B A

Monday, January 8, 2007

Imam Ghazali Quest

One day, Imam Al-Ghazali all together with his students, then he asked :

First question
Imam Ghazali : What is the nearest thing to us in this world?
Student 1 : Parent
Student 2 : Teacher
Student 3 : Friend
Student 4 : Relatives

Imam Ghazali : All answers is right, but the nearest thing to us is DEATH ( Surah Ali-Imran:185) . Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Soalan kedua
Imam Ghazali : Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?
Murid 1 : Negeri Cina
Murid 2 : Bulan
Murid 3 : Matahari
Murid 4 : Bintang-bintang

Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak
akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari
ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Soalan ketiga
Iman Ghazali : Apa yang paling besar didunia ini ?
Murid 1 : Gunung
Murid 2 : Matahari
Murid 3 : Bumi

Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali
adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

Soalan keempat
Imam Ghazali : Apa yang paling berat didunia ?
Murid 1 : Baja
Murid 2 : Besi
Murid 3 : Gajah

Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.

Soalan kelima
Imam Ghazali : Apa yang paling ringan di dunia ini ?
Murid 1 : Kapas
Murid 2 : Angin
Murid 3 : Debu
Murid 4 : Daun-daun

Imam Ghazali : Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat.

Soalan keenam
Imam Ghazali : Apa yang paling tajam sekali didunia ini ?
Murid- Murid dengan serentak menjawab : Pedang

Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia
ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati