Ada pameo dalam Bisnis Keluarga yang mengatakan: "
Generasi pertama menemukan, generasi kedua mengembangkan, dan generasi ketiga menghancurkan." Walau mungkin berlaku pada sebagian besar bisnis keluarga tetapi hal tersebut tidak berlaku pada Nyonya Meneer, yang mengaku sudah berdiri sejak 1912 (kalo gak salah). " Ketika bibit-bibit perselisihan mulai muncul, saya langsung memberikan aba-aba kepada keempat saudara saya yang semula ikut sebagai pemilik. Tawaran saya kepada saudara-saudara saya adalah mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah. Mereka memutuskan berpisah dan meminta bagian. Saya tetap diperusahaan.", kata Charles Saerang, putra Hans Ramana (generasi kedua). Generasi pertama ya Nyonya Meneer alias neneknya Charles Saerang. " Secara umum, bisnis keluarga yang langsung dikelola anggota keluarga sendiri tidak terlepas dari konflik keluarga, tidak terkecuali PT Jamu Meneer. Itulah sebabnya, kegagalan atau kehancuran bisnis keluarga, bukan karena kalah bersaing atau kekurangan modal, tetapi karena perseteruan yang tak kunjung teratasi. Artinya, jika berhasil mengatasi konflik, selamatlah perusahaan. Sebaliknya, jika gagal menyelesaikan perseteruan, perusahaan akan tutup.", lanjut dirut PT Jamu Meneer tersebut. Sebagai Sekjen Asosiasi Jamu Indonesia, beliau berharap akan perhatian pemerintah, terutama karena
mulai adanya produsen jamu yang menggunakan zat-zat kimia dalam produknya, sementara menurutnya produk jamu seharusnya diolah dari bahan alami. Jamu kimia tidak sekadar merugikan pasar jamu asli Indonesia tapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Link:
Tokoh Indonesia